Kencangnya "Tarikan" Allah

Nov 08


Jakarta, 08 november 2012-23.15wib

menangis ku senggukan sambil mengendarai motorku diperjalanan pulang... rasanya sangat hina diri ini, dibalik semua kebaikan Allah yang tidak pernah bisa ku bayar kembali dengan ketakwaanku...

kedatangan ku ke AQL malam ini penuh dengan keraguan. Saat pagi sudah ku yakinkan diri dan hatiku untuk hadir dikajian malam ini. Sore itu aku sedang membalas sms sahabatku yang mengajak agar berbuka puasa bareng di sana. "jadi ifthor bareng ga?", demikian sms ku. sahabatku menjawab "up to u". percakapanpun berlanjut hingga akhirnya sahabatku mengatakan tidak dapat mengikuti kajian malam ini. Aku reflek berbicara sendiri “aku akan tetap hadir kajian meski sendiri, karena ini untuk mencari ilmu dan karena Alah SWT insyallah.

Akhirnya kuputuskan untuk pulang kerumah terlebih dahulu dan baru akan berangkat ke kajian dibilangan tebet sesudahnya. Sesampainya ku dirumah, ku dapati adikku yang terserang demam. Aku pun beranjak kedapur dan memasak sayur untuknya juga untuk makan diriku.
Tanpa ku sadari, waktu berjalan sangat cepat. Karena ku telah mendengar adzan isya berkumandang. Bergegas ku bereskan dapur, ku ambil nasi sepiring dan sayurnya untuk makan adikku. Tetapi dia menolak untuk makan dan memutuskan beristirahat lebih awal, maka terpaksa akulah yang menghabiskan makanan itu. Saat ku makan sembariku sms sahabatku, “adikku demam dan aku baru selesai memasak saat ini.”  Tapi tak ada respon darinya. Hati ku binggung, apakah aku berangkat kajian dan meninggalkan adikku sendirian atau tidak mengikuti kajian dan menemani adikku dirumah. Saat makananku mulai habis, ku kuatkan tekad dan hatiku , bahwa malam ini aku akan tetap berangkat untuk kekajian itu. Kemudian ku lengkapi isi tasku dengan alqur’an dan notes. Bergegas ku keluar, menyalakan motorku dan berangkat ke AQL. Saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 19.45 wib.
Tepat pukul 20.13 aku sampai disana. Tadarus membaca surat al kahfi baru saja selesai. Bergegas ku mengisi daftar hadir dan segera mencari tempat yang nyaman buat ku duduk. Sebelum dimulai kajian ada pengumuman mengenai donor darah, dari awal ada acara itu aku tertarik untuk ikut. Malam ini pun ustad sedikit memaksa dengan gaya leluconnya agar kami para peserta kajian mendaftarkan diri untuk acara donor. Kutorehkan namaku didaftar itu, insyallah Allah meringankan langkah kakiku karena ini pertama kali ku akan berdonor (yang dulu selalu gagal :) ).
Kajian dimulai dengan gaya ustad yang jenaka tapi sangat penuh dengan muatan. Kajian mala mini adalah tadabur surat al Baqarah ayat 74. Saat pembahasan mengenai ayat yang berhubungan dengan ayat yang ditadaburri (dikaji), ustad mengatakan “hafalkan surat al hadid ayat 16, karena para ustad, kiyai, ulama, dst yang merasa ibadah sunnahnya mulai kendur, yang sedekahnya mulai susah, yang tahajudnya mulai tidak bangun-bangun, yang subuhnya mulai kesiangan. Mereka baca ini berulang-ulang, mereka jadikan dzikir. Karena ini dapat melembutkan hati”.







Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik. Qs. Al Hadid (57) : 16

Astaghfirullah aladzim…gumamku dalam hati. Ustad seperti bisa mengetahui isi hatiku. Bahwa aku sedang gundah karena tahajudku yang susah bangun, subuhku yang terlambat, sunnahku yang terbengkalai. Tiba-tiba dimataku seperti ada aliran magma panas yang mendesak keluar. Buru-buru ku tahan dan kuputuskan mencatat detail tentang ayat tersebut.
Setelah memberikan renungan dari ayat yang dikaji malam ini ustad memberikan rumusan menghadapi hidup. Rumusan ini juga membuatku hampir menangis, menangisi kebaikan Allah yang menarikku untuk tetap dijalurNya (tetap ikut kajian contohnya-red)


Berikut rumusannya, 3 cara pandang manusia berdasarkan
1.      Sense ,berdasarkan indera.
a.       Seperti  2 jeruk + 2 jeruk = 4
2.      Perception , berdasarkan akal sehat.
a.       Seperti 2 jeruk + 2 jeruk tidak menghasilkan 4 jeruk dengan kualitas yang sama
3.      Believe, berdasarkan keyakinan
a.       2 penghasilan haram + 2 cara menyalurkannya haram juga = -4 (4 keburukan), atau
b.      2 penghasilan haram + 2 cara menyalurkannya halal = 0. Tidak mendapatkan keburukan dari penghasilan haramnya dan tidak mendapatkan kebaikan dari penyalurannya yang halal. Jika Allah mengabulkan doa taubatnya.
c.       2 penghasilan halal + 2 penghasilan halal = 2800 (4 penghasilan halal disalurkan dijalan Allah maka mendapatkan pahala 700x sehingga hasilnya 2800 pahala insyallah)

Saat ku perlahan memahami hakikat rumusan ini, saat itu pula ku  merasa malu, hina dan takut kepada Allah SWT. Karena rasanya Allah terlalu banyak memberikan kebaikan untuk ku tetapi tidak jua ku bayar dengan ketakwaan yang pantas terhadap Allah SWT.

Perjalananku malam ini ke AQL adalah hikmah dari kencangnya "tarikan" Allah . Allah bermurah hati dengan menarikku menghadiri kajian ini agar aku tidak bersedih hati. Allah berbaik hati  memberikan ku kesempatan untuk memperbaiki diri, menjadi orang yang bersyukur, orang tidak berhati keras, orang yang senantiasa menghidupkan qalbunya dengan asma Allah dan ayat-ayat Allah serta orang yang tidak lama-lama melupakan Allah dan tidak menjadi orang yang melanggar janjinya kepada Allah.

Bismillah… mari bergegas mendekat kepada Allah, lembutkan hati dan mari bersedekah dengan uang, harta, tasbih, tahmid, takbir, dan dhuha…

posted under | 0 Comments
Newer Posts Older Posts Home

Bertanyalah Dulu

About Me

My photo
DKI Jakarta, Jakarta Timur, Indonesia
Untuk pemesanan, info harga, diskusi, dll call me:0817.911.4305 Pin BB:By request (sms) email:miraa.nihlaa@yahoo.co.id

Jangan COpas!!

Protected by Copyscape Online Plagiarism Checker
Powered by Blogger.